Review | Gigabyte Aorus B360 Gaming 3, Memuaskan Pakai Intel Core i5
Jakarta, METROTVNEWS : Gigabyte juga termasuk dalam jajaran produsen motherboard yang tidak ketinggalan menyediakan motherboard dengan chipset untuk prosesor Intel Generasi ke-8 yang harganya juga lebih terjangkau dengan chipset B360 salah satunya adalah Aorus B360 Gaming 3.
Pertama kali melihat motherboard Gigabyte Aorus B360 Gaming 3 desainnya kami akui masih berusaha menghadirkan desain memikat seperti Gigabyte Aorus X470 Gaming 7 Wifi yang kami ulas beberapa waktu lalu.
Gigabyte Aorus B360 Gaming 3 tidak hadir dengan banyak fitur LED RGB yang menarik perhatian kami. Hanya tersedia hiasan LED RGB di bagian cover heatsink serta tepi motherboard.
Mengusung ukuran form factor ATX sehingga motherboard ini membawa fitur yang cukup banyak di atas papan PCB. Hadir dengan chipset Intel B360 dan socket LGA1151, motherboard ini hadir dengan empat slot kartu RAM.
Empat slot tersebut mampu menampung kapasitas RAM DDR4 hingga 64GB dengan rentang kecepatan 2666/24000/2133MHz serta sudah mengadopsi fitur dual channel memory.
Slot kartu RAM motherboard Gigabyte Aorus B360 Gaming 3 juga mendukung kebutuhan konsumen yang gemar melakukan overclocking dengan tersedia fitur Extreme Memory Profile (XMP).
Sementara untuk antarmuka PCIe, motherboard ini sudah dilengkapi dengan jumlah PCIe yang sangat lengkap, terdiri dari tiga slot PCIe x16 yang berjalan di tiga mode: PCIe x16, x4, dan x1 serta dua slot PCIe x1.
Slot PCIe x16 utamanya yang biasa digunakan untuk memasang kartu grafis hadir dengan PCIe armor. Untuk kebutuhan kartu grafis Aorus B360 Gaming 3 sudah kompatibel dengan fitur AMD Quad-GPU Cross Fire.
Beralih ke dukungan storage atau media penyimpanan data, Gigabyte Aorus B360 Gaming 3 menyedikan enam port SATA 6Gbps serta dua slot M.2 yang ditujukan khusus bagi konsumen yang ingin menambahkan kapasitas media penyimpanannya dengan M.2 SSD.
Tidak ketinggalan Medcom.id juga menaruh perhatian pada I/O Port yang tersedia di bagian back panel. Gigabyte Aorus Gaming 3 hadir dengan fitur I/O port yang terbilang lengkap.
Gigabyte Aorus Gaming 3 masih mempertahankan port PS/2 lalu tersedia satu port USB 3.1 Gen2 Type-A, satu port USB 3.1 Gen1 Type-C, dua port USB 3.1 Gen1, empat port USB 2.0 serta port RJ-45 yang sudah didukung teknologi Intel Gigabit Ethernet LAN.
Untuk kebutuhan display motherboard ini masih menyedia satu port DVI-D dan port HDMI kemudian di sisi audio sudah disiapkan enam lubang audio jack.
Bagaimana Performanya?
Untuk mengetahui seberapa baik performa motherboard Gigabyte Aorus B360 Gaming 3 apabila dipadukan dengan prosesor Intel Generasi ke-8 dari Intel Core i5, Medcom.id melakukan pengujian dengan menggunakan prosesor Intel Core i5-8400 pada motherboard tersebut.
Di pengujian yang dilakukan Medcom.id kali ini dilakukan dalam mode default untuk melihat performa standar bawaannya. Kami juga memasang dua keping RAM Apacer Panther RAGE 2400MHz (2x8GB) DDR4 Dual Channel dan kartu grafis Colorful GTX 1070 X-TOP 8GB serta kipas pendingin Noctua NH-U21S.
Kemudian kami melakukan dua jenis pengujian yakni menggunkan software benchmark dan game. Pertama kami melakukan pengujian menggunakan software PCMark 10, 3DMark, dan Cinebench 15.
Benchmark | PCMark 10 | 3DMark Fire Strike | Cinebench 15 Single Thread | Cinebench 15 Multi Thread |
Skor | 5488 | 15071 | 173 | 932 |
Pada pengujian PCMark 10 kami memperoleh skor yang tergolong tinggi dengan spesifikasi hardware yang kami gunakan untuk pengujian yakni mencapai 5488, kemudian di pengujian 3DMark jenis Fire Strike diperoleh skor 15071 yang membuktikan bahwa motherboard dan prosesor tersebut mampu menopang pengalaman gaming.
Pada pengujian menggunakan software Cinebench 15, di tes multithreading diperoleh skor 932 dan skor single threading mencapai 173 serta memperlihatkan kemampuan rendering yang cukup cepat.
Beralih ke pengujian kedua kami menggunakan tiga buah game yang digunakan sebagai standar pengujian, yakni The Witcher 3: Wild Hunt, Far Cry 5, dan Ashes of Singularity: Escalation dengan konfigurasi tampilan Ultra serta resolusi 1920 x 1080 yang mengandalkan kartu grafis Colorful GTX 1070 X-TOP 8GB.
Tercatat bahwa Gigabyte Aorus B360 Gaming 3 dengan memadukan prosesor Intel Core i5-8400 serta kartu grafis Colorful GTX 1070 X-TOP 8GB berhasil berjalan dengan frame rate tertinggi menembus 60 fps bahkan menyentuh angka 100 fps. Framerate terendah tercatat menyentuh angka 46fps, masih bagus karena berhasil berada di atas 30 fps.
Kesimpulan
Melihat desainnya memang Gigabyte Aorus B360 Gaming 3 tidak memiliki tampilan menyala sekaligus memikat dengan hiasan LED RGB seperti seri motherboard tertinggi Gigabyte Aorus.
Namun melihat fiturnya yang lengkap mungkin konsumen tidak akan keberatan menggunakan platform chipset Intel B360 untuk menopang performanya. Pengguna disediakan empat slot RAM DDR4 dan enam port SATA sekaligus dua port M.2. Fitur di I/O Port motherboard ini juga sangat lengkap.
Bicara performanya, menurut Medcom.id memadukan prosesor Intel Core i5 Generasi ke-8 dengan motherboard ini masih mampu menyajikan performa memuaskan tanpa harus menunggu memiliki prosesor seri tertinggi dari Intel Generasi ke-8.
Motherboard ini dibanderol rentang harga Rp1,6 juta hingga Rp2 juta, setimpal dengan fitur dan performa yang ditawarkan.
Review | AORUS Audio: Tata suara level profesional dioptimalkan untuk Gaming
Dikepung musuh dari berbagai arah ?! Tidak dengan AORUS Audio! Jika musuh kamu mencoba mengepung dari sayap, perhatikan arah suara langkah kaki mereka & hancurkan dengan “flickshot” !
Memanfaatkan suara dalam game memberi Anda keuntungan taktis dan dengan AORUS Audio, Anda dapat mengalahkan lawan Anda secara lebih elegan & efisien! Tidak hanya AORUS Audio yang memberikan efek suara mengagumkan dalam bermain game, sempurna juga bagi pengguna yang suka menonton film atau memproduksi musik di PC. AORUS mengimplementasikan berbagai teknologi audio di motherboard AORUS untuk meningkatkan pengalaman audio ke level kualitas tingkat audiophile. Teknologi seperti codec audio ALC 1220VB, kapasitor high-end, ESS SABRE DAC, adalah alasan mengapa AORUS Audio memberikan pengalaman audio lebih dibandingkan motherboard lainnya. Mari kita lihat berbagai teknologi audio ini dan bagaimana mereka berkontribusi dalam menghasilkan kualitas audio yang jernih dan……..YA….. jernih!
ALC 1220VB Audio Codec
ALC1220-VB dengan 120dB SNR HD Audio menghadirkan suara sebening kristal, kualitas audio yang jernih. Peningkatan kinerja audio dibandingkan dengan generasi sebelumnya terutama terlihat dari keluaran suara front panel. Tingkat kebisingan yang lebih baik, jangkauan lebih dinamis, dan THD (Total Harmonic Distortion) untuk keluaran suara front panel ALC1220-VB adalah salah satu yang terbaik dalam efek suara. Komunikasi dengan teman dalam satu tim game lebih jelas sehingga strategi dalam memenangkan permainan dapat berjalan sesuai rencana tanpa dihambat oleh miskomunikasi akibat kualitas audio yang buruk Jika Anda menikmati streaming dan berusaha untuk menjadi ikon streamer , kejelasan audio yang luar biasa membantu Anda menyiarkan suara Anda lebih jelas. Smart Headphone Amp mendeteksi impedansi secara otomatis pada perangkat audio yang digunakan seperti headset, untuk mencegah masalah yang mengganggu seperti volume rendah atau distorsi dan menyediakan audio high-fidelity yang optimal sehingga Anda dapat mendengarkan musik seperti suara aslinya.
Kapasitor khusus Audio Berkualitas Tinggi
Untuk meningkatkan nuansa kualitas audio onboard dengan menyediakan bass yang lebih kaya dan lebih dalam bersamaan dengan suara frekuensi tinggi yang lebih jelas, digunakan kapasitor WIMA dan Nichicon terintegrasi pada motherboard AORUS. Ini adalah jenis kapasitor yang hanya dapat ditemukan di peralatan audio berkualitas tinggi untuk benar-benar menghadirkan kualitas suara profesional yang biasa dinikmati para audiophile.
ESS SABRE DAC
ESS SABRE DAC adalah teknologi audio “top-of-the-line” yang meningkatkan kinerja audio Anda ke level berikutnya. Biasanya ditemukan pada perangkat audiophile, integrasi ESS SABER DAC pada motherboard terpilih seperti Z370 AORUS Gaming 7 menunjukkan bahwa audio pada motherboard ini dibangun untuk memuaskan para audiophile bahkan yang paling hardcore sekalipun. Anda yang pernah menghadiri konser langsung atau pertunjukan simfoni, Anda akan menyukai teknologi ini. ESS SABRE DAC menghadirkan nuansa suara seperti dalam sebuah konser dan mengintegrasikannya ke dalam motherboard, ESS SABRE DAC menghadirkan pengalaman audio tingkat konser itu ke PC Anda!
AORUS Audio
AORUS Audio adalah fitur yang tidak hanya untuk menikmati kualitas suara tingkat audiophile tetapi juga jika Anda hanya ingin menikmati suara yang sesungguhnya secara sederhana. Kita dapat mengulas secara teoritis tentang suara sepanjang hari, tetapi Anda harus mencobanya sendiri langsung untuk merasakan kualitas suara AORUS!
Review | Round-Up 5 SSD terbaru dari PT NUSANTARA JAYA TEKNOLOGI
Pengunaan SSD semakin menjadi standar saat ini, apalagi dengan menggunakan SSD cukup signifikan meningkatkan kinerja PC/laptop yang sudah berumur. PT Nusantara Jaya Teknologi kembali menambahkan jajaran produk SSD dari GIGABYTE & PALIT sebagai salah satu produk unggulan yang dipasarkan di Indonesia.
Khusus untuk kedua merek ini, keduanya merupakan pemain baru di dunia SSD, seperti kita kenal, GIGABYTE adalah produsen terkemuka untuk motherboard & kartu grafis, sedangkan PALIT dikenal sebagai salah satu partner NVIDIA untuk kartu grafis.
Round-up ini dibuat untuk memberikan gambaran masing masing kinerja dari produk yang ditawarkan dari kedua produsen ini.
Spesifikasi Pengujian
Prosesor AMD Ryzen 1600X
Motherboard GIGABYTE AX370 Gaming K7
Memory G.Skill Sniper X 32GB Kit Dual Channel DDR4-3200C16
VGA GIGABYTE Radeon RX570 4GB
PSU Cooler Master V650
GIGABYTE SSD 120 & 240GB
GIGABYTE mengawali debutnya dengan menghadirkan seri paling entry level, yaitu GIGABYTE SSD, memperkenalkan 2 model dengan kapasitas 120GB & 240GB, kapasitas yang sudah menjadi standar minimal pengguna SSD secara umum.
Link produk : https://www.gigabyte.com/Solid-State-Drive
Menggusung form factor 2.5 inch dengan ketebalan 7mm, kedua SSD dari GIGABYTE ini dapat disematkan kedalam laptop bila spesifikasi laptop tersebut mendukung pemasangan HDD dengan form factor 2.5 inch. Garansi yang ditawarkan 3 Tahun.
GIGABYTE SSD UD Pro 256GB & 512GB
Selain dari varian entry level, GIGABYTE juga menawarkan seri UD Pro yang terinspirasi dari tagline Ultra Durable yang sudah dikenal sejak tahun 2006. UD Pro ini memiliki kelebihan pada jenis NAND yang digunakan, memiliki DRAM Cache untuk realibitas serta durabilitas yang lebih baik.
Link produk : https://www.gigabyte.com/Solid-State-Drive
Sama seperti varian dibawahnya, UD Pro menawarkan garansi 3 Tahun.
PALIT SSD 120GB (Model:UVS10AT-SSD120)
PALIT yang telah lama dikenal sebagai salah satu produsen grafis berbasis GPU NVIDIA juga memasuki bisnis SSD dengan menawarkan produk entry levelnya berkapasitas 120GB, form factor 2.5 inch, mendukung interface SATA 6Gbps serta menawarkan garansi cukup panjang yaitu 3 Tahun.
Link produk : http://www.palit.com/palit/ssdpro.php?id=19&lang=en
Perbandingan Spesifikasi
Agar lebih mudah mengenali dan memahami spesifikasi detail dari masing masing SSD yang ada di artikel ini, silahkan melihat tabel dibawah ini
Semua SSD menggunakan kontroler dari produsen Phison, hanya ada perbedaan seri saja, yang menarik adalah PALIT di websitenya menjelaskan kontroler yang digunakan adalah Phison S3111-S11 & SSD UVS10AT-SSD120 ini memiliki DRAM Cache sebesar 32MB, sedangkan kontroler Phison S3111-S11 tidak mendukung penggunaan DRAM Cache, berbeda dengan GIGABYTE UD Pro series yang menggunakan kontroler Phison PS3110-S10 dimana kontroler jenis ini memang mendukung DRAM Cache dan UD Pro memang menggunakan DRAM Cache. Untuk jenis NAND, hanya GIGABYTE UD Pro series yang menjelaskan dengan gamblang jenis NAND Flash yang digunakan yaitu Toshiba BiCS3 dengan teknologi 3D TLC, sedangkan lainnya menggunakan NAND Flash jenis TLC saja.
Hasil Pengujian
Crystal Disk Info
Dari semua SSD, secara temperatur, UD Pro series memiliki temperatur paling rendah yaitu 30C dibandingkan ketiga SSD lainnya yang mencatat temperatur lebih tinggi 3C.
Crystal Disk Mark (MB/s)
Pengujian Crystal Disk Mark (CDM) dikenal luas sebagai standar pengujian bagi user untuk melihat performa SSD yang digunakan. Untuk round-up kali ini, hasil pengujian CDM bisa dilihat dibawah ini
Secara umum, semua SSD yang diuji melewati spesifikasi klaim dari produsen ! Khusus untuk GIGABYTE SSD 120GB yang diklaim oleh vendor memiliki kecepatan baca tulis 350/280 MB/s ternyata memiliki hasil pengujian yang jauh dari klaim spesifikasi resmi. Duo UD Pro dari GIGABYTE mencatat hasil tertinggi dari pengujian ini.
Anvil’s Storage Utilities (MB/s)
Pada pengujian Anvil’s tercatat UD Pro 512 GB dari GIGABYTE mencatatkan perolehan baca/tulis terbaik dari semuanya, dan yang cukup mengejutkan GIGABYTE SSD 120 dapat melewati kecepatan baca saudaranya berkapasitas 240GB bahkan melewati hasil peroleh UD Pro 256GB. Disisi lain, PALIT mencatatkan hasil kecepatan baca terendah pada pengujian ini.
ATTO DISK BENCHMARK (KB/s)
Hasil aplikasi pengujian sintetik ini mencatat hasil berbeda dengan Anvil’s, maklum bila pada Anvil’s, pengujian menggunakan file sebesar 4MB, sedangkan pada ATTO pengujian baca tulis menggunakan file sebesar 64MB. PALIT menunjukkan tajinya pada pengujian ini, kecepatan tulisnya meninggalkan duo UD Pro dari GIGABYTE dan memiliki angka sama persis dengan GIGABYTE SSD 240GB. Di lain sisi, pada kecepatan baca, UD Pro 512GB mencacatkan kecepatan tertinggi.
AS-SSD Benchmark (MB/s)
AS-SSD Benchmark secara umum menggambarkan kecepatan Sequential Read/Write pada masing masing SSD yang diuji. Kembali terlihat keperkasaan duo UD Pro dari GIGABYTE yang mencatatkan hasil tertinggi.
AS-SSD Benchmark ISO-Program-Game Copy Benchmark (MB/s)
Pengujian dilanjutkan pada simulasi kecepatan SSD dalam menangani proses transfer file format ISO, program & game. Kembali UD Pro dari GIGABYTE mencatatkan hasil tertinggi yang cukup signifikan dibandingkan yang lain. Pengaruh penggunaan DRAM Cache yang besar cukup membantu mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi. Catatan khusus bagi kamu yang ingin memiliki SSD dengan antar-muka SATA 6Gbps yang ingin digunakan untuk aplikasi game yang intensif, UD Pro adalah pilihan paling ideal untuk urusan ini.
AS-SSD Benchmark ISO-Program-Game Copy Benchmark Duration (detik)
AS-SSD Benchmark juga memiliki benchmark yang memberikan informasi waktu yang dibutuhkan dalam proses copy file untuk file format ISO, file program & game. Hasil yang diperoleh semua SSD kurang lebih hampir sama, mengingat satuannya dalam detik sehingga angka dibelakang koma menunjukkan satuan milidetik yang sulit untuk dilihat/dirasakan perbedaannya.
IOMeter
Pengujian terakhir menggunakan IOMeter, aplikasi ini akan lebih mencerminkan kinerja input output SSD pada system yang digunakan dalam pengujian. Metode pengujian adalah dengan menjalankan 8 Worker, all test mode dalam waktu 30 menit. Yang dicatat adalah hasil akhir setelah 30 menit..
IOMeter – Total I/O per seconds (IOPS)
Disini terlihat jelas produk premium memang memiliki kemampuan lebih, GIGABYTE UD Pro keduanya menghasilkan kinerja terbaik yang sangat signifikan dibandingkan GIGABYTE SSD & PALIT. Kualitas memang berbicara , adanya DRAM Cache yang cukup besar pada UD Pro serta implementasi 3D NAND TLC membawa UD Pro menjadi yang tercepat dari semua SSD.
IOMeter – Total MB per seconds
Mode testing all test yang diterapkan dalam pengujian benar benar menguras kinerja SSD, pada awalnya angka 300 hingga 400 bisa tercapai namun seiring waktu pengujian yang simultan selama 30 menit, angka angka ini menurun. Kembali GIGABYTE UD Pro mencatatkan hasil tertinggi, baik 256GB maupun 512GB dengan silisih cukup signifikan dengan SSD lainnya, sementara di posisi terakhir ditempat SSD dari PALIT.
IOMeter – Response Time (milidetik)
Kombinasi kontroler, NAND Flash dan DRAM Cache (bila ada) menjadi penentu kecepatan respon SSD ketika menjalankan sebuah perintah, dan dalam hal ini UD Pro series dari GIGABYTE mencatatkan waktu terbaik untuk respon time. Satu cacatan untuk SSD dari PALIT, waktu maksimum respon time tercatat cukup lama dibandingkan SSD lainnya, bahkan hampir 2x lebih lama dibandingkan GIGABYTE SSD 120GB.
KESIMPULAN & PENUTUP
SSD semakin hari semakin murah, dan berkat teknologi NAND yang semakin berkembang pesat, kapasitas SSD juga semakin lama semakin besar & biaya produknya bisa lebih murah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Masing masing vendor memiliki cara untuk “meramu” produk SSDnya menjadi istimewa & secara marketing kecepatan sequential baca/tulis selalu bisa ditemukan pada spesifikasi sebuah SSD.
Bagi konsumen, membaca sebuah spesifikasi SSD adalah sangat penting, karena akan terlihat apakah uang yang dibayarkan setimpal dengan performa SSD sesuai klaim dari vendor atau sebaliknya. Dari 5 SSD yang diuji kali ini, semua hasil pengujian menunjukkan klaim produsen/vendor sesuai, artinya bisa dipastikan spesifikasi yang tercantum di website masing masing produsen sesuai dengan kenyataan.
Baik GIGABYTE maupun PALIT adalah pendatang baru di dunia SSD, namun produk awal dari mereka ini cukup memiliki kualitas baik dan garansi yang panjang, 3 tahun garansi adalah sebuah pernyataan tidak langsung akan kualitas sebuah produk, apalagi bila dibandingkan dengan produk sejenis dari produsen lain dengan garansi dibawah 3 tahun.
Terbaik dari 5 SSD ini ? Sepertinya akan kembali kepada kebutuhan masing masing, bagi para gamer profesional membutuhkan kecepatan tinggi, atau kebutuhan aplikasi yang cukup intens dalam hal transfer data, GIGABYTE UD Pro series adalah pilihan yang tepat. Sedangkan GIGABYTE SSD & PALIT adalah SSD “mainstream” yang dapat digunakan pada aplikasi aplikasi regular sehari hari.
Pastikan 5 produk SSD ini memiliki garansi dari PT.Nusantara Jaya Teknologi bila anda membelinya, untuk kepastian garansi & layanan purna jual.
Tested & Review by Benny Lodewijk Nitolo Lase
Review | Hands-On Motherboard Gigabyte H370 Aorus Gaming 3
Jagatreview, Awal bulan April 2018 ini, Intel resmi mengeluarkan tiga chipset terbaru mereka untuk prosesor Core i 8th Gen Coffee Lake untuk desktop. Kehadiran ketiga chipset baru ini merupakan solusi yang ditawarkan Intel untuk user yang ingin menggunakan prosesor Intel Coffee Lake, tetapi tidak ingin menggunakan motherboard Z370. Memang, selama ini opsi menggunakan motherboard Z370 tidak terlalu disukai karena opsi itu dianggap kurang baik, dari sisi harga dan fitur.
Tiga chipset yang ditawarkan Intel itu adalah H310, B360, dan H370. Bertambahnya opsi chipset ini akan membuka kemungkinan hadirnya motherboard yang lebih murah untuk Core i 8th Gen. desktop, seperti yang memang umum terjadi dengan chipset Non-Z selama ini. Gigabyte, salah satu produsen hardware terkemuka asal Taiwan, turut menyambut hadirnya chipset baru dari Intel ini dengan menawarkan motherboard baru mereka, salah satunya adalah yang baru saja kami terima ini, Gigabyte H370 Aorus Gaming 3.
Gigabyte H370 Aorus Gaming 3 ini merupakan penerus dari Gigabyte H270 Gaming 3. Sebagai motherboard dengan chipset H370, motherboard ini akan memiliki hampir seluruh fitur premium dari motherboard Z370, kecuali tentu saja fitur overclocking. Karena hal tersebut, Gigabyte memposisikan motherboard baru ini di kelas yang terbilang tinggi, untuk kalangan enthusiast gamer. Di dalam artikel ini, kami akan membahas lebih jauh seputar motherboard Gigabyte H370 Aorus Gaming 3.
Paket Penjualan
Gigabyte H370 Aorus Gaming 3 ini hadir dengan box yang menampilkan logo Aorus yang cukup besar, dan sama seperti seri-seri sebelumnya nuansa warna dari box motherboard Gigabyte Aorus ini menonjolkan warna hitam. Di sisi belakang box dari Gigabyte H370 Aorus Gaming 3 ini terdapat informasi mengenai fitur-fitur yang dimiliki motherboard ini.
Paket penjualan dari Gigabyte H370 Aorus Gaming 3 ini bisa dikatakan standar, sama seperti kelengkapan yang umum tersedia untuk motherboad seri H kelas menengah-atas dari Gigabyte sebelumnya, termasuk Gigabyte H270 Gaming 3.
Tampilan Fisik
Motherboard Gigabyte H370 Aorus Gaming 3 ini hadir dengan ’upgrade’ dari sisi tampilan dibandingkan dengan pendahulunya Gigabyte H270 Gaming 3. Terdapat I/O shroud berwarna hitam yang dilengkapi dengan aksen warna orange, heatsink untuk pendinginan slot M.2 pertama, dan desain baru untuk heatsink PCH, dengan warna silver beraksen orange. Motherboard ini juga menawarkan swapable overlay accent LED, yang merupakan potongan akrilik dengan desain yang dapat Anda kreasikan sendiri. Ya, motherboard ini tentu nya masih dilengkapi dengan fitur RGB, tetapi disebut memiliki transisi warna yang lebih smooth dari generasi sebelumnya.
Untuk pasokan daya, motherboard ini memiliki 24-pin ATX dan 8 pin ATX-12v CPU. Peletakan dari 2 konektor ini berada pada posisi yang terbilang tepat, yang akan mempermudah instalasi konektor tersebut pada casing. Heatsink VRM yang dimiliki motherboard ini juga cukup besar, dan memiliki desain yang cukup robust untuk membantu mendinginkan VRM dari motherboard ini. Selain itu, motherboard ini juga dilengkapi komponen VRM 10 phase. Dengan konfigurasi VRM 10 (8+2) phase ini, kami sangat yakin bahwa motherboard ini dapat dengan sangat mudah menjalankan CPU 6-core Coffee Lake baik untuk seri K ataupun non-K
Empat buah fan header 4-pin ditawarkan oleh motherboard ini, yang tentunya memungkinkan Anda memakai mode PWM untuk kipas. Jumlah header yang tersedia bisa dikatakan standard memadai untuk sebuah motherboard H370. Peletakan dari fan header ini juga saling berdekatan.
Review | Jajal AORUS Radeon RX 580 XTR, si gemuk yang kencang dan dingin
Sumber Metrotvnews.com, Jakarta: Salah satu varian kartu grafis kelas menengah yang paling banyak diincar saat ini adalah GTX 1060 untuk “kubu hijau” dan RX 580 untuk “kubu merah”.
Dua varian kartu grafis tersebut menawarkan performa yang sudah sangat cukup untuk memainkan berbagai game dengan pengaturan grafis tinggi dan yang paling istimewa dalah banderol harganya tidak terlalu mahal.
Sebut saja AORUS Radeon RX 580 XTR yang baru-baru ini saya uji. Kartu grafis tersebut memang dibanderol sedikit lebih mahal dari kartu grafis Radeon RX 580 lainnya, namun ia memiliki beragam fitur menarik yang cukup bisa dipertimbangkan. Selain itu, performa kartu grafis ini tergolong sangat kencang untuk dikelasnya.
AORUS Radeon RX 580 XTR menggunakan desain pendingin yang sama seperti seri kartu grafis Xtreme Gaming yang pernah dirilis oleh GIGABYTE. Sistem pendingin yang diusungnya memiliki bentuk yang sangat besar meski hanya tampil dengan dua kipas. Kipasnya sendiri didesain khusus agar bisa menghadirkan aliran udara yang lebih baik.
Sistem pendingin bernama WINDFORCE 2X tersebut memanfaatkan kipas berukuran 90mm. Sama seperti kartu grafis kelas atas GIGABYTE sebelumnya, kipas tersebut memiliki kontur permukaan bergelombang yang diklaim mampu meningkatkan aliran udara sehingga pendinginan akan lebih efisien.
Sistem pendinginan tidak hanya ditampilkan dari satu sisi saja. AORUS Radeon RX 580 XTR juga memiliki backplate khusus yang memungkinkan panas untuk disebarkan melalui sisi bawah kartu grafis. Jika diperhatikan, ada sebuah pelat khusus di bagian backplate kartu grafis ini. Pelat tembaga tersebutlah yang bertugas untuk menyebarkan panas dari bagian belakang.
Bagi Anda yang gemar dengan komponen PC yang memiliki fitur RGB LED, kartu grafis ini mungkin akan sangat cocok bagi Anda. GIGABYTE memasang RGB LED pada kartu grafis ini di berbagai sisi, mulai dari sisi depan hingga samping. Sebuah tombol untuk menghentikan kipas juga terdapat di bagian sampingnya, meski saya masih bertanya apakah tombol tersebut akan digunakan oleh gamer.
Terlepas dari itu semua, AORUS Radeon RX 580 XTR masih dilengkapi dengan port output yang lengkap. Anda bisa menemukan tiga DisplayPort, satu HDMI, dan satu DVI jika Anda masih ingin menghubungkan monitor lawas Anda ke kartu grafis ini.
Bagaimana dengan performanya?
Sesuai dengan yang telah saya sebutkan sebelumnya, AORUS Radeon RX 580 XTR merupakan kartu grafis yang kencang untuk dikelasnya. Diuji di dua platform menggunakan prosesor Intel Core i7-7700K dan AMD Ryzen 7 1800X, kartu grafis ini berhasil meraih skor lebih dari 12.000 poin di 3DMark Fire Strike. Skor tersebut tergolong tinggi sebab berdasarkan data kami rata-rata kartu grafis sekelasnya memiliki poin di kisaran 11.000.
Wajar saja jika kartu grafis ini memiliki performa yang kencang, di OC Mode ia bisa memiliki clock speed hingga 1439 MHz. Jika dibandingkan dengan RX 580 versi reference, kartu grafis ini lebih kencang 100MHz. Karena telah menggunakan memori GDDR5 sebesar 8GB, AORUS Radeon RX 580 XTR juga cocok untuk menjalankan game virtual reality.
Pengujian game juga memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan. Meski tidak bisa meraih rata-rata framerate di atas 60fps pada pengaturan grafis paling tinggi, namun AORUS Radeon RX 580 XTR masih bisa menyajikan game di atas 40fps. Hanya Ghost Recon: Wildlands yang sempat terekam memiliki rata-rata framerate sebesar 38fps di pengaturan grafis tertinggi.
Opsi lain agar Anda nyaman bermain game dengan kartu grafis ini adalah dengan menurunkan kualitas grafisnya satu tingkat di bawah pengaturan grafis tertinggi. Dari yang saya jajal, Ghost Recon: Wildlands bisa tampil dengan rata-rata framerate 60fps.
Kesimpulan
Jika Anda merupakan pengikut kubu merah dan ingin menggunakan salah satu kartu grafisnya yang memiliki performa terbaik saat ini, maka AORUS Radeon RX 580 XTR bisa jadi pilihan yang tepat bagi Anda. Harganya memang lebih mahal, yaitu dipatok Rp4.730.000, namun di sisi lain Anda akan mendapatkan sistem pendingin yang baik (meski ukurannya besar), dan performa yang sangat mumpuni.
Review | GIGABYTE BRIX PRO – Steam Machine Mini Versi GIGABYTE
Bagi Anda yang berkecimpung di dunia game, baik sebagai developer, publisher atau user, tentu mengenal baik Valve yang merupakan salah satu raksasa industri game saat ini. Selama ini Valve dikenal sebagai developer sekaligus publisher dan distributor game-game terkenal seperti Counter Strike, DOTA 2, GTA, Portal, Team Fortress dan masih banyak lagi. Melalui portal digital yang dikenal dengan sebutan Steam, Valve kini terus berkembang untuk mendistribusikan berbagai game secara digital. Saat ini, Valve telah mendistribusikan lebih dari 3700 game. Bahkan menurut estimasi Forbes, 50-70% pendapatan di industri game diperoleh melalui Steam.
Meski menjadi pemimpin di industri game khususnya pada segmen pemasaran video game secara digital, Steam tetaplah rapuh tanpa adanya dukungan sistem operasi sebagai penggerak game yang mereka buat. Terlebih lagi, ketika Apple maupun Microsoft yang mulai membatasi aplikasi yang dapat berjalan di OS mereka. Padahal hampir 75% game yang berada di Steam diperuntukkan untuk sistem operasi Windows. Munculnya isu ini akhirnya membuat CEO Valve, Gabe Newell sampai angkat bicara dengan menyatakan sebagai bencana untuk pengguna PC.
Untuk langkah alternatif, Gabe Newell akhirnya mewacanakan untuk menggunakan platform open-source berbasis Linux yang akhirnya terealisasi. Platform tersebut kini dikenal dengan sebutan SteamOS. Tak hanya itu, Valve juga merambah ke hardware market dengan memproduksi sebuah video game console yang dikenal dengan sebutan Steam Machine atau Steam Box. Perangkat tersebut nantinya akan memiliki Steam Client dan SteamOS yang siap untuk menjalankan game-game keluaran Steam.
Model | Gigabyte Brix Pro BXi5-4570R |
CPU | Intel® Core™ i5 4570R |
GPU | Intel® Iris™ Pro graphics 5200 |
Memory | 2 x SO-DIMM DDR3L slots (DDR3 1.35V) 1333 / 1600 MHz Max. 16GB |
Storage | Supports 2.5” thickness 7.0/9.5mm Hard Drives (1 x 6Gbps SATA3) |
Dari penjabaran spesifikasi tersebut, tentu Anda langsung terfokus pada GPU Iris Pro 5200 yang menjadi satu-satunya prosesor pengolah grafis pada GIGABYTE BRIX Pro ini. Rasa skeptis seperti ini tentu merupakan hal yang wajar karena Grafis onboard milik Intel selama ini memang dipandang sebelah mata.
Namun tunggu dulu, Iris Pro 5200 ini berbeda, grafis onboard ini mungkin bisa dikatakan sebagai kebangkitan prosesor grafis milik Intel. Dari pengujian menggunakan aplikasi benchmark 3DMark Fire Strike, Intel Iris Pro 5200 mampu mencapai skor 1500. Setingkat lebih tinggi dari kemampuan NVIDIA GeForce GT750M. Sementara untuk in-game benchmark di game Battlefield 3 (1080p, low preset) skornya bisa mencapai 35 fps. Dengan hasil pengujian tersebut, maka tidak salah jika GIGABYTE BRIX Pro ini masuk dalam jajaran perangkat Steam Machine.
Berbeda dengan perangkat berbasis Windows, Steam Machine ternyata menggunakan OS khusus yang dikembangkan oleh Valve yang bernama SteamOS.
SteamOS adalah sistem operasi berbasis Linux Debian yang dikembangkan oleh Valve Corporation dan dirancang untuk menjadi sistem operasi utama untuk perangkat konsol Steam Machine. Sistem operasi ini dirilis pada tanggal 13 Desember 2013, bersamaan dengan program Beta-testing yang diujikan kepada 300 Steam user.
SteamOS merupakan sistem operasi yang dirancang khusus untuk bermain video game. Meskipun berbasis Linux, Valve menjamin dukungan penuh terhadap game-game yang dikeluarkan Steam bisa dijalankan di Steam OS. Karena sistem ini bersifat open source sehingga para developer dan user dapat dengan mudah melakukan modifikasi ataupun porting ke sistem operasi ini. Selain itu, Valve juga mengklaim bahwa mereka telah mencapai peningkatan kinerja yang signifikan dalam pengolahan grafis melalui SteamOS.
Karena SteamOS khusus dirancang untuk bermain game, maka ia tidak memiliki banyak fungsi built-in selain untuk web browsing dan bermain game. Misalnya, absennya fungsi file manager dan image viewer. Meskipun begitu, user tetap dapat mengakses dan mengeksplorasi lingkungan desktop GNOME yang digunakan OS ini serta dapat menginstall software yang diinginkan.