Review | Cooler Master MasterAir MA610P
Cooler Master yang terkenal dengan solusi pendingin prosesor menghadirkan varian baru dari lini MasterAir yang ditujukan untuk kelas mainstream, MA610P. Hadir dengan kompatibilitas luas dengan berbagai socket prosesor yang tersedia saat ini, MA610P dibungkus dengan fitur RGB yang juga kompatibel dengan beragam fitur RGB dari masing masing produsen motherboard.
Spesifikasi & Paket Penjualan
Paket penjualan MA610P bisa melihat di video Unboxing MA610P dibawah ini
Spesifikasi MasterAir MA610P
Fitur Utama MasterAir MA610P
Precision Engineered Heatsink
Heatsink yang dirancang secara khusus dari hasil penelitian yang seksama di laboratorium Cooler Master, menghasilkan sirip aluminium terbaik, dengan optimalisasi pada sirip yang ditumpuk di antara setiap lapisan.
Accelerated Air Pressure
Dua buah kipas MasterFan 120 Air Balance RGB mempercepat pelepasan panas dengan modus Push & Pull. Udara segar ditarik ke heatsink MA610P melalui salah satu sisi, sementara sisi sebaliknya mendorong udara panas dari heatsink untuk memastikan CPU beroperasi secara optimal tanpa mengalami penurunan kinerja karena panas berlebihan.
45% More Contact with CDC 2.0
Teknologi Continuous Direct Contact 2.0 (CDC 2.0) meningkatkan luas permukaan berbahan tembaga hingga 45% untuk memaksimalkan kontak dan penyerapan panas dari CPU. Dengan total 6 buah heatpipe, MA610P mampu memaksimalkan kapasitas TDP.
RGB LED Controller
Tanpa efek RGB LED, rasanya sebuah heatsink kelas mainstream ibarat sayur tanpa garam. MA610P dilengkapi dengan fitur RGB masa kini, bahkan lengkap dengan kontroler RGB dalam paket penjualannya.
RGB yang tertanam di dalam MA610P juga kompatibel dengan berbagai software RGB bawaan dari vendor motherboard, sebagai contoh GIGABYTE, dengan RGB Fusionnya.
Pengujian Kinerja MasterAir MA610P
Spesifikasi Pengujian
Dalam pengujian, digunakan spesifikasi PC sebagai berikut
- Prosesor AMD Ryzen 2700X
- Motherboard GIGABYTE X470 AORUS Gaming 7 WIFI
- VGA GIGABYTE Radeon RX570 Gaming 8GB
- Memory G.Skill Trident Z RGB DDR4 3200C14 16 GB Kit Dual-Channel
- Silicon Power M.2 PCIe SSD 240GB
Sebagai pembanding, digunakan HSF AMD Wraith PRISM yang merupakan HSF bawaan dari paket penjualan AMD Ryzen 2700X
Ruang Lingkup & Metode Pengujian
Dalam pengujian kinerja, ditetapkan suhu ruangan sekitar 26 hingga 27 derajat Celcius, open case dalam arti tidak menggunakan casing, hanya bench table.
Pengujian Kondisi Default (standar)
Kondisi PC sesuai standard BIOS motherboard, kecuali untuk kecepatan memory di load XMP (DDR4-3200 @1.35V), putaran kipas kedua HSF ini di set AUTO dari BIOS, dan dibebankan pengujian Cinebench R15 CPU Multithread 5X looping.
Pengujian selanjutnya menggunakan Prime95 Torture Test (Small FFT) yang menggunakan instruksi AVX dimana instruksi ini akan semakin membuat prosesor panas (lebih panas dari Cinebench). Suhu dicatat setelah Prime95 Torture Test berjalan 5 menit, kondisi putaran kipas untuk kedua HSF di atur pada Full Setting (maksimal).
Pengujian Kondisi Overclock
Pada pengujian overclock, prosesor di overclock ke 4.0 GHz (Multiplier 40x), Vcore di set pada 1.25V, pengujian kinerja temperatur menggunakan metode yang sama seperti pada kondisi default, Cinebench R15 & Prime95 Torture Test Small FFT dengan kondisi putaran kipas kedua HSF di atur pada kondisi maksimal.
Pengukuran suhu menggunakan HWiNFO, CPU (Tdie).
Setup & Pemasangan MA610P
Perlu diperhatikan untuk memasang MA610P di motherboard AM4, terlebih dahulu harus melepaskan bracket bawaan yang ada di motherboard & menggantinya dengan bracket bawaan dalam paket penjualan MA610P.
Dalam paket penjualan MA610P, Cooler Master menyertakan thermal paste MasterGel Pro dan wajib digunakan sebagai penghantar panas antara base HSF dengan permukaan prosesor. Perlu diketahui pemasangan thermal paste sebaiknya diaplikasikan pada base HSF & diratakan pada seluruh permukaan base heatpipe (untuk meratakan bisa menggunakan kartu), seperti gambar dibawah ini.
Setelah MA610P terpasang, memori G.Skill Trident Z RGB dengan tinggi heatsink diatas rata rata memory dengan heatsink lainnya dapat terpasang pada slot pertama di motherboard tanpa terhalang kipas HSF MA610P, hanya dalam pemasangan memory seperti ini, terlebih dahulu harus melepas kipasnya, kemudian memasang memory.
Salah satu kelebihan MA610P terletak pada kompatibilitasnya dengan memory dengan heatspreader tinggi.
Hasil Pengujian
Cinebench Kondisi Default, Fan AUTO
Tercatat suhu yang dihasilkan pada kondisi Cinebench default ini, MA610P lebih baik dari Wrait Prism yang digunakan sebagai pembanding.
Cinebench @ 4GHz (1.25v VCore, Fan 100%)
Kondisi prosesor di overclock pada 4 GHz dengan VCore 1.225v, MA610P cukup menyakinkan bisa meredam panas yang dihasilkan pada test ini. Tercatat suhu maksimal yang diperoleh hanya 71 derajat Celcius.
Prime95 Torture Test Small FFT Default (Fan AUTO)
Prime95 berbeda dengan Cinebench, pada aplikasi ini instruksi AVX akan digunakan secara maksimal sehingga menambah beban pada prosesor secara signifikan dan pada akhirnya meningkatkan suhu saat Prime95 ini dijalankan.
Terdapat selisih 10 derajat Celcius antara Wraith Prism dengan MA610P di suhu maksimal yang diperoleh.
Prime95 Torture Test Small FFT @ 4GHz 1.25V VCore (Fan 100%)
Kesimpulan
Cooler Master MA610P bukanlah hanya sekedar “refresh” lini produk pendingin prosesor dari Cooler Master, produk ini bisa menjadi produk yang cukup bersaing di kelas mid-high HSF dengan fitur cukup melimpah + fitur RGB yang favorit saat ini.
Bila anda kurang puas dengan pendingin standar bawaan prosesor yang digunakan saat ini, atau ingin melakukan overclocking prosesor demi meningkatkan kinerja, MA610P bisa menjadi pilihan cukup baik.
Cooler Master MA610P dijual di harga SRP : Rp 794.000/unit
Review by Benny Lodewijk Nitolo Lase
Review | Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB
Produk terbaru dari Silicon Power kembali dihadirkan oleh PT.Nusantara Jaya Teknologi di Indonesia, seiring perkembangan storage yang dinamis, Silicon Power turut serta menawarkan produk SSD berbasis PCIe NVME yang diberi nama A80, dan kali ini kita ulas versi 256GB, model name SP256GBP32A80M28.
Kemasan. Produk & Spesifikasi
SP256GBP32A80M28 datang dengan kemasan sederhana, memang sudah sewajarnya mengingat bentuknya kecil & ringkas.
Perhatian : agar produk yang anda beli memiliki jaminan garansi, pastikan hologram NJT atau segel NJT ada pada produk Silicon Power yang anda beli.
Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB memiliki Form Factor M.2 2280, sehingga dipastikan kompatibilitas lebih luas dengan semua motherboard atau laptop (dengan M.2 slot) yang ada dipasaran.
Berikut adalah spesifikasi Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB seperti yang tercantum di website resmi www.silicon-power.com
Teknologi yang diusung oleh Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB adalah jenis NVME 1.2 dengan kecepatan PCIe Gen3 x 2, mendukung Host Memory Buffer, RAID serta fitur thermal yang menyesuaikan dengan kinerja sehingga dalam pengoperasiannya produk ini tetap dapat mempertahankan kecepatan baca/tulis yang optimal. Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB memiliki kecepatan baca hingga 1600 MB/s dan kecepatan tulis hingga 1000 MB/s, perlu diperhatikan ini adalah kecepatan maksimal (up to) bukan kecepatan mutlak karena tergantung dengan periferal lain yang digunakan seperti motherboard atau kondisi lainnya yang mempengaruhi performa.
Tidak ada informasi mencantumkan jenis kontroler ataupun jenis NAND Flash yang digunakan, tapi dari hasil pengamatan kami bisa memastikan bahwa jenis kontroler yang digunakan pada produk ini adalah Marvell 88NV1160 4 NAND Channel, sedangkan untuk NAND, jenis yang digunakan adalah 3D NAND TLC dari Micron.
Pengujian
Untuk pengujian, berikut spesifikasi sistem yang digunakan
- Prosesor AMD Ryzen 7 2700X
- Motherboard GIGABYTE X470 AORUS Gaming 7 WIFI
- Memory G.Skill Trident Z RGB DDR4-3200 16GB Dual-Channel Kit
- System Operasi Windows 10 Pro 64 Bit Build 1803
Hasil Pengujian
Crystal DiskInfo
Pada kondisi idle atau belum beroperasi Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB mencatatkan temperatur 49 derajat celcius, dan terbaca dengan jelas beberapa teknologi yang diusungnya seperti NVME 1.2, fitur S.M.A.R.T serta transfer mode PCIe 3.0 x2
AS SSD Benchmark
Pada pengujian ini Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB mencatatkan score total 1303 dengan kecepatan baca Sequential Read 1333,74 MB/s dan write sebesar 932,49 MB/s, tidak jauh dari klaim kecepatan baca tulis sesuai yang ada di website produsen.
AJA System Test
Pengujian ini memberikan gambaran kinerja sebuah storage ketika capture video (write) & memutar video (read), dalam hal ini AJA System Test diatur untuk melakukan capture video sebesar 16GB, resolusi 4K dengan codec 10-bit YUV,Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB sebagai target drive.
Pengujian ini mencatat angka 36 fps untuk proses tulis dan 71 fps untuk proses baca.
Selain dari interpretasi berdasarkan kecepatan frame per detik, AJA System Test juga dapat memberikan hasil kecepatan baca/tulis dalam satuan MB/s. Tercatat hasilnya tidak begitu jauh dari klaim baca tulis produsen di websitenya.
Anvil Storage Utilities – SSD Benchmark
Kembali hasil cukup konsisten diperoleh dari pengujian Anvil Storage Utilities – SSD Benchmark ini, kecepatan baca tercatat sebesar 1,380 MB/s & kecepatan tulis sebesar 936,01 MB/s
Black Magic Design – Disk Speed Test
Aplikasi ini memberikan gambaran seperti apa storage yang kita gunakan pada produk produk Black Magic Design. Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB menunjukkan hasil sangat baik dengan lolos pada hampir semua format testing yang dijalankan, kecuali proses tulis (write) pada format 2160p50 & 2160p60. Kecepatan baca/tulis juga tercatat tidak jauh dari klaim Silicon Power.
Atto Disk Benchmark
Atto Disk Benchmark juga mencatatkan hasil performa memuaskan, sangat mendekati bahkan untuk kecepatan baca maksimal melewati klaim dari Silicon Power.
Crystal Disk Mark & Pengujian Temperatur
Di motherboard high-end seperti X470 AORUS Gaming 7 WIFI yang digunakan dalam pengujian kali ini sudah umum ditemukan adanya heatsink khusus untuk perangkat M.2, tujuannya untuk menjaga suhu operasional pada saat bekerja. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penurunan kinerja yang signifikan & dalam jangka waktu panjang dapat memperpendek umur M.2 SSD yang digunakan.
Kita akan membandingkan kinerja serta temperatur saat tanpa heatsink terpasang & heatsink terpasang.
Perlu diketahui semua pengujian diatas, tidak menggunakan heatsink M.2
Pengujian Tanpa Heatsink
Hasil Pengujian Crystal Disk Mark mencatat hasil konsisten dengan klaim produsen, sekaligus pada pengujian ini kita mencatat temperatur yang dihasilkan menggunakan software HwINFO. Suhu terendah tercatat 49 derajat celcius dan suhu tertinggi tercatat 60 derajat celcius. Kondisi ini masih dalam toleransi sesuai klaim Silicon Power.
Pengujian Dengan Heatsink
Pengujian dengan heatsink terpasang sebagai berikut :
Terlihat ada sedikit kenaikan kinerja tapi sangat tipis sekali, namun dari sisi temperatur, dengan penambahan heatsink diatas M.2 slot mencatat penurunan temperatur yang cukup signifikan. Minimum temperatur tercatat sebesar 47 derajat celcius, 2 derajat lebih rendah dari kondisi tanpa heatsink, dan temperatur maksimal tercatat 51 derajat celcius, 9 derajat lebih rendah dari kondisi tanpa heatsink.
Kesimpulan
Silicon Power PCIe M.2 SSD A80 256GB adalah sebuah produk kelas enty level PCIe M.2 SSD, dari berbagai pembebanan pengujian klaim produsen akan produk ini sesuai apa adanya, terbukti dari nilai nilai yang dihasilkan dalam setiap pengujian mendekati spesifikasi yang tercantum.
Garansi 3 Tahun cukup memberikan kenyamanan bagi penggunanya, terlebih performa yang diperoleh juga cukup baik dikelas sebuah NVME PCIe Gen3 x2 yang tentunya akan lebih pelan dari NVME PCIe Gen3 x4 dan tentunya jauh lebih cepat dari M.2 berbasis SATA 6Gbps.
Bagi kamu yang mencari sebuah drive untuk menambah akselerasi dalam bermain game, menjalankan aplikasi multimedia tingkat pemula hingga menengah, produk ini sangat ideal.
Review by Benny Lodewijk Nitolo Lase